Jumat, 04 April 2014

Dongeng “Raja Kusoma Mengalahkan Naga Raksasa”



Pada zaman dahulu kala berdirilah sebuah kerajaan yang dipimpin oleh seorang Raja dan seorang Permaisurinya bernama Raja Wiyaka dan istrinya Aang Muding. Mereka dikarunia seorang anak laki-laki yang bernama Kusoma. Pada pemerintaha Raja Wiyaka, rakhyat hidup tenteram dan makmur. Karena kerajaan mereka dekat dwngan laut, maka jika dalam waktu tertentu air laut kadan melanda kerajaan tersebut. Rakhyat sangat sedih karena air laut itu membuat rakhyat harus kehilangan harta benda mereka.
Pada suatu hari, datanglah seorang peramal kepada raja mengatakan bahwa air laut yang biasa melanda kerajaan tersebutterjadi karena di dalam laut terdapat penguasa laut yang sedang kelaparan. Dan akan berhenti mengamuk jika diberi makanan. Maka, pada saat itu juga. Raja mengumpulkan rakhyatnya dan membuat dan membuat peraturan baru. Isi peratutan itu adalah “setiap tahun rakhyat harus mengumpulka n sedikit dari hasil paen mereka dan akan dipersembahkan sebagai makanan untuk penguasa laut”. Hasil-hasil panen itu akan diangkut oleh sebuah kapal besar dan akan dibuang di tempat penguasa laut itu muncul.
Maka, tiba saatnya untuk mengumpulkan hasil panen. Rahyat berbondong-bondong dating untuk membawa hasil-hasil panen mereka. Hasil-hasil panen itu di angkut oleh sebuah kapal besar. Beberapa pengawal ditugaskan untuk mengantarkannya. Tak ketinggalan pula peramal itu ikut serta.
Ketika kapal itu sampai di tengah laut, maka datanglah badai disertai ombak yang sangat besar. Ditengah amukan badai dan ombak itu, muncul seekor naga yang sangat besar dan sangat menyeramkan. Menurut petunjuk yang diberikan oleh peramal, naga itulah penguasa laut yang kelaparan. Naga itu sangat besar dengan warna merah berkilauan.
Dengan perasaan takut, para pengawal membuang satu persatu makanan penguasa laut tersebut. Dan dengan lahapya pula, naga itu memakan makanan yang dibuang untuknya.
Setelah merasa kenyangnaga kembali ketempatnya, dan meneruskn tidurnya. Dan dengan segera juga para pengawal istana memutar perahunya untuk kembali ke istana. Di istana, mereka di sambut dengan baik. Dan raja mengadakan pesta besar-besaran untuk memperingati jasa para pahlawan tersebut.
Ketika sedang asyik menikmati hidangan makanan, peramal menceritakan peristiwa yang terjadi. Ia juga memperingatkan agara selalu waspada, karena naga itu akan bangun jika sedang lapar dan akan kembali mengamuk jika tidak di beri makanan. Raja sangat berterimakasih atas pertolongan dan peringatan tersebut.
Tahun berganti tahun dan naga penguasa laut itu akan selalu bangun sekali setahun. Tapi tak menentu waktunya. Maka rahkyat harus selalu  mengorbankan hasil panen mereka.
Di lain pihak,  Pangeran Kusoma bertumbuh semakin besar dan menjadi pangeran yang gagah dan baik hati. Ia lalu dicalonkan oleh ayahnya raja Wiyaka sebagai Putra Mahkota kerajaan. Hal itu tidak membuat Pangeran Kusoma menjadi sombong.
Pada suatu hari, raja Wiyaka diserang penyakit yang parah. Iapun berniat untuk turun tahta, dan akan segera menobatkan Pangeran Kusoma sebagai penganti dirinya.
Beberapa bulan setelah menobatkan Pangeran Kusoma sebagai raja, Raja Wiyaka meninggal dunia. Rasa duka selalu menyelimuti hati raja Kusoma.
Walaupun begitu, ia selalu memperhatikan rakhyatnya. Ia menjadi raja yang adil dan bijaksana. Raja Kusoma jua masih menjalankan tradisi ayahnya untuk member makan naga penguasa laut. Setelah beberapa tahun menjadi raja, Kusoma berpikir untuk memusnahkan naga penguasa laut. Karena dengan  adanya naga itu, rakhyat tidak bisa hidup tenang menikmati hasil panennya.
Tapi sebelumnya, raja berpikir untuk mencari taktik yang cocok untuk membunuh naga tersebut. Lama berpikir, tak satupun cara yang didapatkan yang bisa membunuh naga tersebut.
Hingga pada suatu hari, peramal yang dahulu mendatangi ayahnya. Datang kembali menghadapa raja Kusoma.ia memberitahukan bahwa naga penguasa laut hanya bisa dikalahkan oleh sebuah pedang yang ada dalam sebuah gua. Tapi gua itu dijaga oleh seorang raksasa jahat.
Dengan segera raja Kusoma memerintahkanya pengawalnya untuk bersiap-siap mengambil pedang tersebut. Setelah berhari-hari, akhirnya mereka sampai di gua tersebut. Dan setelah mengalahkan raksasa penjaga, raja segera mengambil pedang sakti itu dan membawanya pulang.
Setelah saatnya untuk member makanan raja penguasa laut, raja menyiapkan pedangnya dan ikut serta mengantarkan  makanan penguasa laut tersebut .
Setelah lama berlayar, akhirnya mereka sampai di tempat naga tersebut. Di sana naga itu sudah menuggu. Karena sangat laparnya, ia segera melahap semua makana yang diberikan kepadanya.
Ketika naga itu sedang asyik menikmati makananya, dengan segera raja Kusoma mencabut dan menusukkan pedang sakti di atas kepala naga penguasa laut tersebut. Saat itu juga naga itu langsung terjatuh. Darahnya bercampur dengan air laut. Dan sisiknya berubah menjadi emas dan berserakan di laut. Raja sangat senang melihat kejadian itu. Sepulangnya ke istana ia mengadakan pesta besar-besarn seperti yang dilakukan ayahnya dulu memperingati jasa para pemberani.
Mulai saat itu, di bawa dibawa pemerintahan raja Kusoma yang adil dan bijaksana rahyat hidup tenteram. Dan mulai saat itu juga para nelayan kadang menemukan emas saat memancing ikan. Emas-emas itu berasal dari sisk naga yanf dahulu dikalahkan oleh Raja Kusuma.
-selesai-
Karya : Ayu Anggraine Mulia Toding

Tidak ada komentar:

Posting Komentar