Senin, 07 April 2014

Puisi “Pelita Hidupku”

Engkau penuntun langkahku
Engkau pembimbing jiwaku
Engkau penerang jalanku
Engkau adalah pelita hidupku

Dengan sabar engkau menurunkan
Ilmu yang berharga
Kepada kami semua tampa pandang bulu

Keramah-tamahanmu
Memberikan kesejukan dihatiku
Kebijaksanaanmu, membuat engkau dihormati
Oleh murid-muridmu

Walau kadang…
Kami tak patuh akan perintahmu
Engkau tetap mendidik
Kami dengan penuh kasih saying

Engkau membuat sesuatu
yang gelap menjadi terang
yang haus menjadi sejuk
yang tidak tahu menjadi tahu

engkau adalah…
patriot pahlawan bangsa
yang tak pernah mengharapakan imbalan
akan pengabdianmu terhadap negeri ini

namamu akan selalu hidup
terukir di dalam hati kami semua
wahai pelita hidupku, bagaimanakah caraku
untuk membalas jasamu ini?

Jasa yang telah menuntun
Kami semua ke masa depan yang lebih cemerlang
Atas jasamu itu aku hanya bisa mengucapkan

TERIMA KASIH guruku tercinta…
Karya: Ayu Anggraine Mulia Toding

Puisi “Semangat Hidup anak Jalanan”

Di saat semua orang bekerja
Untuk memenuhi kebutuhannya sendiri,
Engkau hadir di tengah-tengah mereka
Bekerja keras untukmu dan keluargamu

Di saat teman-temanmu
dapat bermain dengan riang gembiranya
engkau ditemani alat music mungilmu
berusaha untuk menjual suaramu yang khas
kepada setiap orang yang engkau temui

disaat anak-anak sebayamu
duduk manis di bangku sekolah menimba ilmu
engkau sibuk diluar sana
kepanasan mencari uang

demi keluargamu,engkau rela
tak dapat menikmati duduk
di bangku sekolah menerima ilmu dari guru

panasnya terik matahari,
dinginya hembusan malam,
tak dapat merubuhkan semangatmu
untuk berjuang mencari nafkah

meski kadang engkau sering di usir
meski kadang engkau diperlakukan tidak adil
tapi, itu semua tidak berarti bagimu
karena engkau berhati baja

disaat orang lain menyia-nyiakan
uang mereka untuk sesuatu yang tidak berguna
tapi, beratnya perjuanganmu mendapatkan uang
menepamu menjdai orang yang hemat
menghormati juga menghargai uang

walaupun uang sangat susah untuk kau dapatkan
tapi, engkau selalu membudayakan
sikap positif dirimu
tak pernah terpikir olehmu mendapatkan uang
dari hasil kerja yang tidak halal

andai semua orang seperti dirimu
hidup ini akan tentram
tak aka nada lagi para koruptor-koruptor
yang memakan uang haram

semangat hidupmu dapat menjadi motivasi
motivasi bagi semua orang

semoga suatu saat nanti engkau dapat hidup dengan bahagia
Karya: Ayu Anggraine Mulia Toding 

Puisi “Rumahku Sesak oleh Amarah”

 
Di setiap sudut rumah
Bertumpuk masalah, masalah, dan masalah
Masalah yang membuat
darah tinggi setiap orang naik

Masalah itu makin hari
Makin memenuhi rumah
Dan membuat kami semua
Sesak oleh amarah dan penderitaan

Setiap penghuni yang datang dari luar
Membawa masalah-masalahnya
Ke dalam rumah, untuk melampiaskannya
Amarahnya pada orang yang ditemuinya

Tumoukan amarah itu
Merubah rumahku menjadi
Gudang marah, yang penuh dengan
Debu-deu masalah yang membuat sesak

Hari-hari kujalani
Di dalam gudang amarah ini
Oohh…
Kapankah aku bisa keluar

Untuk menghirup udara segar??
Karya : Ayu Anggraine Mulia Toding

Puisi “Apakah Engkau Sahabatku?”

Di saat semua menjauhiku
Aku berharap engkau ada di sampingku
Di saat semua orang mengejekku
Aku berharap engkau ada menghiburku

Tapi ternyata,
Aku salah menilai dirimu
Engkau tak lebih dari seorang pengecut
Engkau tak lebih dari seorang penghianat
Engkau tak lebih dari seorang materialistis


Di saat engkau butuh bantuan
Engkau hadir di sampingku dengan senyumanmu
Tapi, di saat aku membutuhkanmu
Engkau pergi seribu kaki dariku

Aku menganggapmu teman
Dalam suka maupun duka
Tapi, engkau menganggapku
Teman dalam duka
Lawan dalam suka

Di saat engkau menangis sedih
Kau selalu dating menumpahkan isi hatimu padaku
Tapi, disaat aku menangis sedih
Engkau menertawaiku dengan bahagianya

Sebagai teman curhatmu, aku selalu setia
Mengunci rapat semua rahasia dan kekuranganmu
Tapi, di belakangku engkau asyik menertawaiku
Dan membicarakan kelemahanku dengan mereka

Walau engkau kadang menjauhiku
Walau engkau kadang menertawaiku
Tapi, kenapa aku masih mau menjadi sahabatmu?

Perilakumu menghancurkan ku
Perilakumu membuatku merasa tak berharga
Wahai sahabat…

Masih pantaskah engkau ku sebut sahabat?
Karya : Ayu Anggraine Mulia Toding

Puisi “Selamat Ulang Tahun”

Hari ini…
Adalah hari bahagia untukmu
Di mana engkau mengenang
Salah satu hari bersejarah
Dalam hidupmu

Hari ini…
Umurmu bertambah satu tahun
Dimana bertanda, engkau
Sudah mulai dewasa dan
Buka anak kecil lagi

Hari ini…
Tak ada sesuatu yangberharga
Yang dapat kuberikan kepadamu
Selain untaian kata

“Selamat Ulang Tahun, Semoga Panjang Umur”
Karya : Ayu Anggraine Mulia Toding