Assalamualaikum wr wb,
Pertama-tama marilah kita panjatkan
puji dan syukur kepada tuhan yang maha esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya kepada kita semua sehingga kita dapat berkumpul ditempat ini. Kepada
yang terhormat bapak Kepala Sekolah, Bapak Komite, Bapak/ ibu guru dan rekan –
rekan yang saya cintai
Terimakasih atas kesempatan yang
telah diberikan kepada saya untuk menyampaikan sebuah pidato yang berjudul
“Pengaruh Sinetron Bagi Pelajar”.
Segala sesuatu pasti ada positif dan
negatifnya.
Pengaruh positif sinetron yang
bertema mendidik, dapat menjadikan wawasan dan ilmu pengetahuan seorang
siswa berkembang pesat sejalan dengan perkembangan teknologi yang ada.
Inti cerita dari sinetron yaitu perbuatan baik selalu menang juga baik untuk
kehidupan sehari hari.
Informasi mengenai berita terkini,
ilmu pengetahuan umum, Entertainmen/ hiburan, dan lain sebagainya.
Pengaruh negative sinetron pada pelajar digolongkan berdasarkan usia.
- Bagi para pelajar Tk atau sekolah
dasar menonton tayangan televisi untuk orang dewasa, tentu hal ini sangat
”berbahaya” karena anak bisa dewasa sebelum dewasa, maksudnya adalah
tindakan-tindakan yang dilakukan oleh orang dewasa tidak seharusnya dicontoh
oleh anak kecil, seperti Kekerasan, gaya hidup seperti berpenampilan, bergaul,
dan gaya-gaya berbicara yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa yang baik, dan
lain sebagainya.
Berbagai penelitian menyebutkan
fakta, bahwa ‘meletakan anak’ usia dini di depan televisi berbahaya baik fisik,
maupun psikis. Apalagi dalam waktu yang panjang. Karena hal ini akan
mengakibatkan proses wiring penyambungan antara sel-sel syaraf otak menjadi
tidak sempurna. Karena sinetron tidak menggugah anak untuk berpikir.
- Pada para pelajar remaja (SMP
& SMA)Sinetron menyodorkan berbagai cara untuk menciptakan ketergantungan
pada remaja. Hal ini menyebabkan remaja menjadi pribadi yang lentur, tidak
mempunyai pengalaman empiric untuk menempati empati sosial.
Pelajar yang keranjingan sinetron
akan merasa ketergantungan dengan televisi, mereka akan malas untuk melakukan
kegiatan lain selain menonton tivi. Mereka akan cenderung meniru pengaruh
negatif yang mereka lihat di tayangan televisi atau sering dikatakan para
psikolog ‘what they see is what they do’ (apa yang mereka lihat adalah apa yang
mereka kerjakan.) dan pastinya lebih memilih menonton sinetron dibanding
belajar atau mengerjakan tugas sekolah.
- Dalam konsep keluarga di
Indonesia, kaum ibu adalah kalangan yang paling memiliki ketergantungan pada
media sinetron. yang bisa mengakibatkan seorang ibu kehilangan jati
dirinya, kehilangan kepercayaan diri, dan rela diombang-ambing oleh
situasi disekitarnya, dan tidak memperdulikan anak2nya yang masih pelajar.
Sudah tentu sebagai contoh buruk bagi generasi penerus.
Sinetron juga memiliki gejala-gejala
yang sangat membahayakan, karena akan menjadikan otak pasif, melumpuhkan
kemampuan berpikir kritis, dan merusak kecerdasan otak sebelah kanan. Dan bisa
mengalihkan orang dari membaca.
Padahal dengan membaca neurologis
sangat menguntungkan otak. Seperti kita ketahui, dengan banyak membaca akan
lebih memperkaya secara intelektual kita.
Untuk mencegah dan mengatasi masalah
ini harus ada solusi untuk mengatasinya. Solusi yang melibatkan berbagai pihak
yang bertanggung jawab dalam masalah ini. Melibatkan para pemilik televisi,
para produser dan insan pembuat sinetron, masyarakat dan organisasi atau
lembaga sosial masyarakat yang terkait. demi masa depan generasi penerus
bangsa. Jangan sampai penerus bangsa kita menjadi tidak kreatif karena terbiasa
dengan budaya menonton sinetron negatif.
Peranan guru sangat penting untuk
membimbing dan mengarahkan ke kegiatan-kegiatan positif yang dapat dilakukan
selama pelajar berada dilingkungan sekolah.
Peranan orang tua untuk mendidik anak (siswa) juga sangat penting dan diperlukan untuk mendiddik, membina & memonitor kegiatan pelajar serta yang paling penting adalah kesadaran dari siswa itu sendiri haruslah tinggi dan bertanggung jawab atas apa yang hendak ia lakukan
Peranan orang tua untuk mendidik anak (siswa) juga sangat penting dan diperlukan untuk mendiddik, membina & memonitor kegiatan pelajar serta yang paling penting adalah kesadaran dari siswa itu sendiri haruslah tinggi dan bertanggung jawab atas apa yang hendak ia lakukan
Akhirul kata, terima kasih atas perhatiannya, mohon maaf bila ada kesalahan dan wassalamualaikum wr wb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar