Senin, 22 Desember 2014

Keuangan dan Perbankan "POLNES"

seragam dinas kami, anak keuangan dan perbankan angkatan pertama 2014 di Politeknik Negeri Samarinda

kebersamaan anak Keuangan dan Perbankan saat Bina Akrab di stadion Tenggarong

di hamparan rumput hijau stadion tenggarong

Dosen akuntansi dan Direktur Politeknik Negeri Samarinda saat peresmiaan angkatan pertama jurusan Keuangan dan Perbankan Politeknik Negeri Samarinda

nah, ini dia wajahwajah cantik dan ganteng angkatan pertama jurusan Keuangan dan Perbankan Politeknik Negeri Samarinda bersama dengan Kepala jurusan yang pertama bapak Chairil

Kamis, 11 Desember 2014

Cerita pendek “KAMU PHP-in AKU”



Sari, sebut saja namaku begitu. Aku pindahan dari Jawa yang sekarang bersekolah di SMAN 1 Balikpapan. Awalnya aku sempat kecewa, kenapa aku harus pindah dari Jawa ke tempat ini. Padahal aku sudah nyaman tinggal bersama embah di sana. Tapi apa boleh buat, aku tidak boleh egois dan hanya memikirkan diriku sendiri. Aku harus tinggal bersama kedua orang tuaku di sini untuk mengurangi beban embah ysng sudah tidak mudah lagi untuk terus mengurusiku.
Saat aku di Jawa, aku bukanlah murid yanh begitu pandai. Tapi, ketika aku sudah sampai di sini aku heran karena guru-guru baruku malah memuji nilai yang aku dapatkan dari sekolah asalku. Itu cukup membuktikan bahwa kualitas pendidikan yang ada di sini sangat berbeda jauh dari tempatku dulu berada.
Di Sekolah baru ini aku aktif di organisasi siswa inter sekolah atau biasa disebut OSIS. Dan aku menjabat sebagai wakil ketua OSIS. Ketua OSIS ku adalah seorang cowok yang bernama Adi. Adi bukanlah tipe orang yang asyik untuk di ajak bercanda. Dia orang yang selalu serius tapi juga jenius. Tak heran jika dia di angkat menjadi ketua OSIS.
Karena banyaknya tugas dan kegiatan OSIS, setiap saat aku selalu bersama dengan Adi. Hal tersebut membuat teman dekatku sering marah kepadaku.
“Sari.. kapan sih kamu bisa gabung sama kita lagi? Kamu itu beda sekarang, gabungnya sama si Adi terus” kata teman-temanku setiap saat
Agak sedih juga mendengar kata-kata temanku itu. Tapi aku tak dapat berbuat apa-apa.
“Lagi banyak tugas OSIS teman, maaf yah” itulah yang sering kuucapkan untuk membela diri dari teman-temanku
Hari berganti hari, aku dan Adi pun semakin dekat karena banyaknya tugas dan kegiatan OSIS yang harus dilakukan. Mungkin hal itulah yang membuat Adi menjadi sangat berbeda kepadaku. Dia menjadi lebih perhatian dan sangat over protektif. Saking dekatnya dia bahkan sering memeriksa hpku, sering cemburu ketika aku dekat dengan orang lain, dan bahkan sering sekali mencuri-curi perhatianku
Tentu saja aku heran dengan sifat Adi yang seperti ini.
“Apa Adi suka sama aku yah? Tanyaku dalam hati. Tapi aku tak pernah menanyakan hal itu kepadanya. Sebenarnya, jika dia menyukaiku pun aku senang. Karena sebenarnya aku juga suka padanya.
Tapi, Adi tidak pernah menyatakan semua itu. Ia hanya memberikanku harapan dengan terus bersikap baik padaku. Aku menunggu dan terus menunggu. Hingga sutu hari aku mendengar bahwa ternyata Adi masih belum bisa move on dari mantanya yang pertama. Walupun mantanya itu sudah berkali-kali gonta-ganti pacar. Tapi dia tetap setia dan tetap tidak bisa move on.
“Hha? Di belum bisa move on?” Aku kaget
“Terus apa arti semua sikap baiknya selama ini?” Akupun bertanya-tanya dalam hati
Ada perasaan kecewa dan juga marah ketika mendengar semua itu. Dan karena hal itu aku terus berusaha untuk selalu menjauh darinya. Tapi semakin aku berusaha untuk menjauh. Semakin mendekat pulanAdi kepadaku. Aku sering terlena dan juga tergoda akan kebaikannya padaku. Tetapi aku tetap mengendalikan diriku dan tidak mau lagi tergoda oleh omongan atau perhatiannya.